Sunday, May 5, 2019

PRAKTIK HUBUNGAN MASYARAKAT PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL


PRAKTIK HUBUNGAN MASYARAKAT PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
Mohamad Arifin Purwakananta,
Magister Ilmu Komunikasi Universitas FISIP  Universitas Muhammdiyah Jakarta, 2019

I.               PENDAHULUAN
Latar Belakang
Akhir-akhir ini pentingnya Public Relation (selanjutnya akan diterjemahkan sebagai Hubungan Masyarakat) dalam praktik bisnis baik pada bisnis komersial maupun non komersial telah menjadi pemahaman bersama. Organisasi baik komersial dan non komersial dalam mewujudkan visinya angat memerlukan komunikasi timbal balik dengan smua pemangku kepentingan. Untuk itu kajian mengenai Hubungan Masyarakat makin berkembang, terlebih pada era informasi yang sedemikain deras. Kegagalan dalam praktik hubungan masyarakat tidak saja akan membawa akibat yang tidak kecil namun dapat memiliki resiko yang besar pada sebuah bisnis.
Praktik-praktik hubungan masyakat berkembang sesusi dengan kebutuhan zan perkambangan zaman. Pada era Industri 4.0 dimana penggunaan internet sedemikian tinggi dan menhubungkan kebutuhan manusia melalui mesin, membutuhkan pola yang berbeda dari pola hubungan masyarakat pada masa sebelumnya. Hal ini akan terus berubah sesuai dengan perubahan tren bisnis dan komunikasi masyarakat.
Akhir-akhir ini menarik untuk dicermati bagaimana praktik hubungan Masyarakat pada organisasi nirlaba menggunakan pola-pola hubungan masyarakat yang digunbakan pada lembaga bisnis yang bertujuan laba. Hal ini menyangkut seberapa banyak teori teori hubungan masyarakat dapat digunakan untuk mencapai visi lembaga-lembaga Not for profit itu.
Untuk itu kajian praktik pengemolaan hubungan masyarakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) akan menjadi semakin menarik. Karena tidak saja BAZNAS adalah oprganisasi pengelooa zakat yang nota bene adalah organisasoi not fot profit, namun posisi BAZNAS sendiri sesuai dengan UU No 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat yang merupakan lembaga pemerintah Non Struktural mengharuskan lembaga ini harus patuh pada perundangan yang membatasinya. Kekhususan lainnya yangmembuat kajian ini menarik adalah praktik Hubungan Masyarakat di BAZNAS harus bersesuaian dengan syariat dan etika Islam karena BAZNAS merupakan lembaga implementasi syariat Islam berupa Ibadah Zakat.
Pada kesempatan ini penulis membahas praktik pengelolaan hubungan masyarakat pada Badan Amil Zakat Nasional RI. Hal ini mencakup hubungan masyarakat yang terkait dalam tugasnya sebagai lembaga Negara Nonstrukturtal dan praktik hubungan masyarakat tdi BAZNAS yang terklait dengan fungsinya untuk mengajak masyarakat berzakat dan melaporkan kinerja-kinerja BAZNAS ke masyarakat.

II.            KERANGKA TEORI
            Mohammad Ribhul Azeem (2018) menjelaskan bahwa menurut Henny Kustini, 2017 menyebutkan The Public Relation of America menerangkan bahwa Hubungan Masyarakat adalah upaya sebuah organisasi untuk mendapatkan kerjasama dari suatu kelompok orang tertentu. Hubungan masyarakat mendukung sebuah organisasi berhubungan dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingannya. Ini berarti hubungan masyarakat adalah sebuah kunci dalam membuat tersamungnya organisasi dengan masyarakat atau pemangku pentingannya.
            Menurut Yuke Rahmawati (2014) Prof. Edward L.B. mengatakan bahwa hubungan Masyarakat memiliki tiga arti yaitu berkomunikasi dan menberi penjelasan kepada masyarakat, mengubah dan mendorong perubahan prilaku masyarakat dan membuat penyatuan pemahaman antara organisasi dengan masyarakat. Kegiatan hubungan masyarakat yang dimaksudkan untuk mendorong perilaku yang sesuai dengan kebutuhan organisasi inilah yang tujuan akhir dari hubungan masyarakat.
Prof Byron C. menurut Yuke Rahmawati (2014) menjelaskan hubungan Masyarakat merupakan usaha yang disadari untuk memberi pengaruh melalui komunikasi agar memiliki pengertian yang positif terhadap organisasi serta memberi respect dan dukungan serta simpati melaluo proses pembnerian informasi antara pemberi pesan dan penerima pesan dan mencapai kesepahaman. Penting untuk dapat dipahami bahwa hubungan masyarakat sangat bergantung pada komunikasi yang terjadi antara organisasi dan masrakarakat atau pemangku kepentingan.
III.          METODOLOGI

Kajian ini disusun melalui studi kualitatif mengenai praktik pengelolaan Hubungan Masyarakat yang dilaksanakan oleh BAZNAS pada tahun 2017- 2018. Data data dikumpulkan melalui pengamatan penulis sebagai Direktur Utama BAZNAS atas apa yang terjadi pada praktik pengelolaan hubungan masyarakat.
Data data yang didapatkan dalam kajian ini merupakan data yang didapatkan dari terbitan dan rulis resmi BAZNAS yang ada di web BAZNAS yaitu www.baznas.go.id dan dari pengamatan penulis.

IV.          PEMBAHASAN
Praktik kerja Hubungan Masyarakat di BAZNAS dapat dipahami dengan melihat BAZNAS secara utuh, fungsi dan tugas BAZNAS dan perkembangan situasi masyarakat yang berkembang.
Tugas Dan Fungsi BAZNAS
Menurut UU Zakat No 23 Tahu  2011 tugas BAZNAS dapat disimpulkan adalah sebagai Koordinator Zakat Nasional dan Operastor Pengelola Zakat Secara Nasional. Duya tugas besar inilah yang melatar belakangi bagaimana praktik pengelolaan Hubungan Masyarakat di organisasi BAZNAS.
Dalan tugasnya sebagai Koordinator Zakat Nasional, BAZNAS harus dapat menjalankan tugas dirinya sebagai pemimpin dari BAZNAS se-Indonesia dan Lembaga Amil Zakat Se Indonesia. Sampai akhir 2018 Jumlah BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota serta Lembaga Amil Zakat Nasional dan Daerah adalah sebanyak 514 lembaga.
Tugas BAZNAS sebagai Koordinator Zakat Nasional artinya BAZNAS harfus dapat melakukan hal hal berupa :
a.     Membangun visi dan misi bersama
b.     Mengembangkan aturan dan kesepakatan kerja
c.     Membina dan mendorong kinerja
d.     Mengawasi dan mengevaluasi dan penindakan aturan
e.     Membangun harmonisasi antar lembaga
f.      Mendorong akuntabilitas dan transpaaransi.
Sebagai organisasi yang melaksanakan pengelolaan atau operator Zakat artinya BAZNAS melakukan kegiatan berupa
a.     Pengumpukan zakat
b.     Pendistribusian dan Pendaayagunaan zakat
Pengelolaan, pelaporan dan pertanggungjawaban pengeloaan zakat.
Struktur
Pelaksanaan Kegiatan Hubungan Masyarakat BAZNAS dilaksanakan oleh Kepala Bagian HUMAS yang terdaoat di bawah Divisi Humas, Kelembahaan dan Organisasi dibawah Sekretariat. Struktur Bagian Humas dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.




Gambar 1. Struktur Bag. HUMAS
Tugas Bagian HUMAS
Bagian HUMAS BAZNAS menjalankan fungsi hubungan masyarakat berupa :
a.     Hubungan Kelembagaan dengan Instansi Pemerintah
b.     Hubungan dengan pihak Luar Negeri
c.     Komunikasi Masyarakat melalui Media Massa
d.     Pelayanan Informasi dan Dokumentasi
e.     Kampanye Pelayanan Zakat.
Dalam menjalankan tugas tugas Hubungan Masyarakat ini BAZNAS mendorong jatidiri yang berbeda dengan lembaga pemerintahan lainnya yang cenderung kaku dan formal. BAZNAS memilih mengesankan dirinya lincah, mudan dan gesit, amanah serta transparan. Oleh sebab itu Bagian Humas memilih peran peran yang lebih professional sebagaimana layaknya korporasi tanpa menghilangkan kesan formal sebagaimana layaknya lembaga negara non struktural.
            Kegiatan HUMAS BAZNAS Untuk Mendukung Pengumpulan Zakat
Sebagaimana peran kegiatan hubungan Masyarakat suntuk memoengaruhi masyarakat, maka Bagian HUMAS juga didorong untuk dapat Membantu BAZNAS dalam menskseskan program pengumpulan dana zakat. Walaupun bukan menjadi tugas utama Bagian HUMAS, namun peran Membantu pengumpulan zakat oleh Bagian Humas dianggap merupakan peran penting.
Kegiatan kehumasan yang ikut dalam mendukung program pengumpulan zakat berupa kegiatan kegiatan seperti :
a.     Pembuatan Press release dan press conference
Kegiatan ini berupa penyelengaraan kegiatan atau pembuatan rilis untuk berbagai isu yang berkembang dan perlu disampaikan kepada masyarakat.  Kegiatan rilsi media dilaksanakan di kantor baznas atau di lokasi acara. Seringkali rilis media ditempelkan pada event yang dibuat untuk mendatangkan media. Kegiatan ini biasanya mendapat sambutan yang mensrik dari media dan muncul di media.


Gambar. 2. Contoh Berita Koran Pasca Rilis BAZNAS




Gambar 3. Contoh Berita Online

b.     Pembuatan News Letter dan Majalah
BAZNAS secara berkala menerbitkan majalah dan newsleter yang dibagikan kepada muzakki  dan masyarakat umum. Majalah BAZNAS bernama ZAKAT berisi berbagai program BAZNAS dan laporan pertanggungjawaban BAZNAS sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi BAZNAS kepada masyarakat.
c.     Pembuatan Program Rutin di TVRI
Program TVRI yang dikembangkan BAZNAS adalah Talk Show Setiap Senin malam pukul 21.00-21.30 Wib bernama Indonesia Bicara. Kegiatan ini berisi wawancara Amil Baznas mengani program-program BAZNAS yang diselenggarakan di studio TVRI secara tak langsung. Seringkali dalam  acara ini juga mengundang pihak pihak diluar BAZNAS seperti pemerintah terkait, mitra pemberdayaan,  dan muzakki.
Respon pemirsa pada acara TVRI ini sangat baik ditandai banyaknya masyarakat yang memberi umpan balik atas talk show tersebut. Di bulan Ramadhan BAZNAS menambah jumlah siaran TV ke stasiun TV lain seperti wawancara Metro TV, Berita Satu, TV One, DAAI TV, NET TV, dll.
d.     Kliping dan pengamatan media yang memberitakan kegiatan BAZNAS
Bagian HUMAS juga melakukan kliping berita media atas kegiatan BAZNAS baik di media cetak, online maupun televise. Kegiatan ini dilakukan sekaligus mengukur magnitude berita yang disamaikan BAZNAS melslui rilis media. BAZNAS melakukan evaluasi atas pemberitaan media. Biasanya dengan terus memperbaiki mutu rilis dan kegiatan BAZNAS.
e.     Pengukuran awareness BAZNAS di masyarakat.
BAZNAS mengukur apakah komunikasi yang dikakukannya telah berjalan dengan baik atau tidak dengan membuat evaluasi berupa pengukuran awareness BAZNAS. Pengukuran dapat dilakukan melalui riset tak langsung yag dilakukan oleh pihak lain atau pengukuran yang dilakukan oleh BAZNAS sendiri. BAZNAS juga menggunakan pihak penelitian baik dari kampus atau lembaga penelitian yang melakukan kegiatan probono di BAZNAS. Pengukuran ini juga merupakan syarat sertifikasi ISO 901:2015 yang telah diraih BAZNAS sejak 2007.
      Sejauh ini pengenalan masyarakat atas BAZNAS adalah sangat baik. Peneleitian Google Trend yang dilakukan penulis pada Mei 2019 menunjukkan BAZNAS lebih dikenal masyarakat dari pada lembaga sejenis yang sudah ada sebelum BAZNAS lahir yaitu Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat.



Gambar 4. Hasil Penelitian Google Trend Terhadap BAZNAS, Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat
Pengenalan yang baik atas Brand BAZNAS ini diduga menjadi hal penting yang menyebabkan kenaikan pengumpulan zakat di BAZNAS naik sebesar rata rata 35 sampai 40 % setiap tahun sejak 2017 hingga 2018.

V.             SIMPULAN
Pelaksanaan Hubungan Masyarakat di BAZNAS sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat diukur dari peningkatan pengumpulan zakat yang baik dan tingkat pengenalan yang tinggi dari masyarakat atas Brand BAZNAS. Namun demikian peningkatan HUMAS masih dapat dilakukan untuk mencapain hasil yang lebih baik.
            SARAN
Penulis menyarankan kegiatan humas BAZNAS dapat dilakukan lebih interaktif dengan memanfaatkan teknologi digital. Hal ini dimungkinkan karena kepemilikan Ponsel pintar telah merata di masyarakat. Dengan pemanfaatan digital komunikasi lembaga dapat dilakukan lebih segera dan otentik dan dapat menjalin interaktifitas yang lebih baik. Namun demikian komunikasi digital ini juga harus mempertimbangakn  hubungan manusia yang baik sehingga komunikasi terjalin secara manusiawi.

Kepustakaan
Ardianto, Elvinaro, Teori Dan Metodologi Penelitian, 2004
Rahmawati, Yuke, Manajemen Public Relation Sebagai Alat Etika Komunikasi Dalam Bisnis Islam, 2014
Ribaaul Azeem, Mohammad, Strategi HUmas Kementrian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Pengewlolaan Jejaring Sosial.
Undang Undang No 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

No comments:

Post a Comment