Sunday, May 5, 2019

Zakatnomics


Paling tidak menurut saya ada 4 pilar sekaligus missi yang harus ditegakkan agar zakat dapat wujud sebagai sebuah sistem kesejahteraan. Pertama adalah apa yang saya sebut ketakwaan ekonomi. Gerakan zakat harus benar benar mendorong ekonomi yang bertakwa atau ekonomi yang berketuhanan. Pencarian kesejahteraan tidak boleh dimaknai dengan mengejar kebandaan dunia dengan meninggalkan Tuhan dan agama. Justru dengan ketakwaan ekonomi ini maka orientasi kesejahteraan memiliki dimensi yang lebih kaya dari sekedar mencari kebendaan.
Pilar kedua adalah produktifitas Ummat. Tugas gerakan zakatlah untuk mendorong agar ummat bergerak dari ranah konsumsi ke ranah produksi. Mendorong pengumpulan zakat dari Ummat bukanlah hanya dengan mengajaknya memberikan sebagian yang ia punya melainkan menciptakan Ummat mendapatkan akses-akses produksi dan mental produktif. Tentu saja produktifitas bukan diartikan dengan upaya mencapai hasil yang sebesar besarnya dari upaya yang sekecil kecilya, melainkan cara pandang profetik dimana Ummat didorong untuk memberikan karya yang sebaik-baiknya sebagai rasa syukur dari  karunia Tuhan yang berlimpah kepada kita.
Tidak cukup itu, gerakan zakatlah yang memiliki mandatory mengembangkan mualamah syar’iyyah atau ekonomi halal di kalangan Ummat. Mereka yang sudah ada dalam kehidupan ekonomi syariah inilah sebenernya yang telah siap menjalankan kewajiban syariah zakat. Mumalah inilah pilar yang ketiga. Semakin banyak ummat yang benar-benar meninggakan riba, ghoror, mengurangi timbangan, mencuri hak–hak orang lain dan meninggalkan ketidak halalan lainnya ini, maka kehidupan bangsa ini akan semakin makmur dan berkah.
PIlar keempat dari gerakan zakat ini akhirnya adalah imnplementasi zakat sebagai tanda tegaknya syariah zakat, Dimana mereka yang wajib berzakat menunaikan kewajiban zakatnya sesuai tuntunan syariah, para amil mengelola dana zakat dengan amanah dan professional, dan para asnaf yang menerima zakat dengan semangat ingin  lebih berdaya dan bermartabat.
Kempat mandat gerakan zakat inilah yang menjadi bangunan gagasan ekonomi zakat yang saya sebut dengan nama ZAKATNOMICS. Sebuah gagasan baru mengenai kesejahteraan yang bukan dilandasi dengan dorongan untuk memiliki dan memuja kekayaan melainkan bahagia dan sejahtera itu dengan kemulyaan bekerja dan berbagi.
Pilar-pilar ZAKATNOMICS ini saya kira akan tegak jika dibangun landasan-landasan syariah yang kuat dan semangat menggali nilai-nilai ajaran luhur syariat zakat sebagai sumber inspirasi Zakatnomics. 

No comments:

Post a Comment